Kaum imigran dari Rohingya beberapa waktu belakangan ini selalu menjadi tajuk utama di media. Etnis ini telah dilaporkan menjadi korban konflik saudara di Myanmar selaku negaranya. Konflik yang berujung pada penyiksaan, pembunuhan hingga pembantaian etnis Rohingya membuat mereka tidak ada pilihan selain melarikan diri dari negaranya. Banyak yang kemudian melarikan diri dengan melewati lautan dan menjadi manusia perahu dan kemudian beberapa diantaranya terdampar di Indonesia.
PBB telah mencatatkan dimana terdapat 1,5 juta warga Rohingnya di Myanmar. Namun setelah adanya konflik, banyak dari mereka yang meninggal, terluka hingga melarikan diri ke negara lain. Dengan penyiksaan tak berujung yang mereka dapatkan, tak heran jika PBB menjuluki etnis Rohingya sebagai etnis yang paling tersiksa. Bantuan dan Donasi untuk Rohingya pun terus berdatangan sejak kedatangan mereka di Indonesia, tepatnya di wilayah Aceh.
Namun mungkin banyak juga diantara Anda yang masih belum mengenal tentang kaum Rohingya ini. Berikut ini ulasan singkat terkait etnis Rohingya dan alasan mengapa mereka memilih melarikan diri, antara lain:
- Siapa muslim Rohingya
Rohingya merupakan kaum muslim minoritas yang memakai bahasa etnis bahasa Rohingya dan mirip dengan bahasa Bengali. Mereka hidup di negara Rakhine Utara di desa pesisir di negara Myanmar. Para warga Rohingya ini mengaku telah hidup dan bermukim di Myanmar sejak dahulu dan merupakan penduduk asli di negara bagian Rakhine sejak abad 19. Meski begitu, negara Myanmar tidak mengakui jika kaum Rohingya ini adalah warga negara Myanmar atau kelompok etnis di sana dan tercatat hanya 40 ribu kaum Rohingya saja yang bisa diberi hak kewarganegaraan. - Mengapa Rohingya tidak diakui?
Banyak yang menganggap jika warga Rohingya merupakan orang Bangladesh sehingga di deportasi dari Myanmar. Celakanya, negara Bangladesh juga tidak mau mengakui warga Rohingya sebagai warga negaranya sehingga Bangladesh kembali “mengusir” warga Rohingya ke Myanmar. Di tahun 1982, ada undang-undang yang mengharuskan semua kelompok minoritas yang ingin diakui sebagai warga negara Myanmar harus menunjukkan bukti sejarah jika nenek moyang mereka ada di Myanmar dan sialnya lagi kaum Rohingya tidak dapat menunjukkan dokumentasinya sebagai bukti.
Dari sejarah tersebut, maka kaum Rohingya ini menjadi sasaran amukan dan intimidasi dari warga Myanmar sendiri. Hal inilah yang kemudian menjadikan mereka memutuskan untuk pergi dari Myanmar dan melarikan diri menggunakan kapal. Hal ini diperburuk menurut banyak sumber informasi, sejak tahun 2012 dimana ada kasus perkosaan dan pembunuhan wanita Budha di Myanmar yang dilakukan oleh muslim Rohingya sehingga menyulut kemarahan warga Myanmar sehingga terjadi pertikaian dan perkelahian yang berujung pada kekerasan dan mengakibatkan pembantaian kaum Rohingya.
Comments
Post a Comment